Manfaat Sehat Susu Kambing

Senin, 23 Februari 2015
Manfaat Sehat Susu Kambing

Pernah mencoba susu kambing ? Hasil survei United Departement of Agriculture, susu kambing baik untuk berbagai keadaan terutama mencegah penyakit. Malah dianjurkan untuk penderita penyakit TBC, asma, anemia, hepatitis, kram otot dan tukak lambung.

Begitu banyaknya manfaat susu ini sehingga dianjurkan untuk dikonsumsi
secara teratur. Dan khusus di Deliserdang, Sumut, masyarakat boleh bersyukur dengan adanya produk susu kambing yang telah hadir di Desa Limau Manis Dusun XII Pasar XIII Gg Bambu Tanjungmorawa Deliserdang.

Sang pengusaha, Efendy, saat ditemui Global, Selasa (12/9), di Tanjungmorawa mengatakan, secara komersial produksi susu kambing Etawa miliknya adalah produksi susu kambing pertama di Sumut.

Sedangkan pengembangan selama ini masih terkait pada binaan Dinas Peternakan Deliserdang. Namun hanya sebatas pembinaan, sebab segala biaya masih ditanggung sendiri.

Hingga kini jumlah kambing Etawa yang dikembangkannya mencapai 500 ekor. Produktif berproduksi 60 ekor. Dari 60 ekor tersebut diperoleh 50 liter susu /harinya. Sedangkan harga jual yakni Rp 40.000/liter dan Rp 12 ribu untuk 260 cc atau kemasan botol kecil.
Sementara susu disimpan dalam lemari pendingin pada suhu 20 derajat celcius untuk setengah hari, pada 15 derajat celcius untuk satu 1 hari, 10 derajat celcius untuk 2 hari, 5 derajat celcius untuk 10 hari dan 0 derajat celcius dalam 20 hari.

Untuk pemasaran saat ini sudah ada di Berastagi Supermarket, Pasar Buah Berastagi dan di depan Masjid PTPN II Tanjungmorawa.

Manfaat lain
Sedangkan manfaat lain susu kambing ini aman bagi tubuh dan dapat menetralisir asam lambung, menambah vitalitas dan daya tahan tubuh, mengatasi masalah impotensi dan mengoptimalkan pertumbuhan pada anak.

Mengenai komposisi kimiawi susu kambing Etawa mengandung protein, lemak, karbohidrat, kalori, kalsium, fosfor, magnesium, besi, natrium, kalium, Vitamin A, B1 (IU), B2(mg), B6, B12, C, D, E, Niacin, V, Asam Pantotenant, Kolin dan Inositol.

Terlepas dari manfaat , khasiat dan sebagainya, Efendy mengatakan tidak mudah mengembangkan kambing yang satu ini. Pasalnya, selain harganya yang memang mahal merawatnya memang harus ekstra teliti. Dalam seminggu saja, kambing - kambing itu harus dimandikan sebanyak tiga kali. Makanan juga tak boleh rumput sembarangan melainkan daun ubi dicampur dedak halus, jagung, cungkil kelapa dan ditambah mineral.

“Harga kambing Etawa saat ini lumayan mahal. Untuk pejantan mencapai Rp 7 juta/ekor,” kata Efendy. Itu sebabnya kambing Etawa tidak mungkin dijadikan kambing pedaging.
“Karena harganya yang begitu mahal sampai kini kita tidak mampu memenuhi pesanan negara tetangga Malaysia yang meminta disediakan 200 ekor kambing pejantan Etawa per bulannya,” sambung Efendy lagi.

Pengembangan
Sementara untuk program pengembangan alternatif, Dinas Peternakan telah menyediakan kambing etawa sebagai pejantan dan kambing betina sebagai indukan. “Anak-anak kambing blasteran ini nantinya akan diberikan kepada masyarakat sebagai program bantuan bergulir,” ujar Efendy.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Peternakan Deliserdang Ir Zulkifli Nasution melalui Subdin Produksi Peternakan D/S Prasisto Madjing dan Staf Jefry D Sinaga saat ditemui Global membenarkan keterangan Efendy.

Jefry mengatakan, usaha Efendy merupakan binaan Dinas Peternakan Deliserdang. Selain itu kini Dinas Peternakan Deliserdang juga sedang melakukan pembinaan pengembangan jenis sapi lokal ongole di Desa Tanjungmorawa B dengan 24 ekor sapi.   disadur dari harian global  



  Komentar

Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar