Riset Susu Kambing

Senin, 23 Maret 2015
Riset Susu Kambing

Kurangnya minat untuk mengkonsumsi Susu kambing salah satunya lebih disebabkan karena anggapan susu kambing tidak boleh di konsumsi penderita tekanan darah tinggi. MITOS itu Tidak Benar.

Kandungan Utama susu kambing yang terdiri dari KALIUM justru berfungsi menstabilkan tingginya tekanan darah, mengatur fungsi kerja jantung dan menekan resiko terkena Arteriosklerosis. 

blogger-image-1275299317.jpg


Pernyataan itu di kuatkan Penelitian terhadap lebih dari 40.000 Pria Amerika yang mengkonsumsi susu kambing selama 4 tahun. Kesimpulan riset menyatakan kelompok yang mengkonsumsi lebih banyak KALIUM, ternyata memiliki resiko terserang Stroke Rendah.

Dengan segudang manfaat tersebut, susu kambing baik di konsumsi oleh semua umur. Kutip Dr. Zen Djaja MD, Dokter sekaligus pimpinan Balai Pengobatan Umum Yayasan Tri Dharma, Malang

Penelitian yang dilakukan di Departemen Fisiologi Universitas Granada (UGR) telah mengungkapkan bahwa Susu Kambing mempunyai lebih banyak manfaat bagi Kesehatan di bandingkan Susu Sapi. 

blogger-image-1509465971.jpg

Dua sifat yang dimiliki Susu Kambing adalah : 
1.Membantu mencegah Anemia & Kekurangan Zat Besi
2.Membantu mencegah penghilangan mineral pada tulang atau pelunakan tulang (Demineralisasi).

Proyek yang dipimpin oleh Dr. Javier Diaz Castro dan di arahkan oleh Profesor Margarita Sanchez Campos, Mª Inmaculata Lopez Aliaga dan Mª Jose Munoz Alferez, difokuskan untuk membandingkan sifat nutrisi antara Susu Kambing dan Susu Sapi, keduanya mengandung kalsium normal dan yang diperkaya, juga terhadap ketersediaan zat besi, kalsium, dan magnesium. Untuk melakukan studi ini, teknik keseimbangan metabolik telah digunakan untuk keduanya pada tikus yang secara eksperimen di induksi anemia akibat kekurangan zat besi dan 1 kelompok kontrol tikus.

Untuk mengetahui bagaimana penggunaan nutrisi mineral-mineral ini dapat mempengaruhi distribusi dan tujuan metabolik, para peneliti dari UGR menentukan konsentrasi mineral-mineral ini dalam berbagai organ berbeda yang terlibat dalam pengaturan homeostatik mereka dan parameter hematologi dalam kitan dengan metabolisme mineral.

Hasil yang diperoleh di dalam studi ini membuka tabir bahwa anemia kekurangan zat besi dan pelunakan tulang dapat dipulihkan lebih baik menggunakan susu kambing. Sehubungan dengan ketersediaan hayati lebih tinggi zat besi, kalsium, fosfor dan magnesium, pemulihan parameter hematologi dan perbaikan kadar hormon para tiroid (PTH), sebuah hormon yang mengatur keseimbangan kalsium dalam organisme ditemukan di dalam tikus yang mengkonsumsi makanan ini.

Javier Diaz Castro menjelaskan bahwa memasukkan susu kambing dengan kandungan kalsium normal atau dua kali lipat ke dalam diet, "lebih disukai dalam penggunaan digestif dan metabolik zat besi, kalsium, fosfor dan timbunannya pada organ sasaran (bagian dari organisme dimana mineral-mineral ini lebih disukai dikirimi) terlibat dalam pengaturan homeostatik mereka".

Menurut para peneliti, semua kesimpulan bahwa konsumsi rutin susu kambing, makanan alami dengan karakteristik nutrisi kaya manfaat, mempunyai efek positif pada metabolisme mineral, pemulihan dari anemia kekurangan zat besi dan mineralisasi tulang pada tikus. Tambahan, tidak seperti pengamatan pada susu sapi, kalium tambahan tidak mempengaruhi ketersediaan hayati mineral-mineral yang dipelajari.

Walaupun tidak di ragukan lagi bahwa temuan ini dapat menjadi dasar studi mendalam di kemudian hari mengenai manfaat kesehatan ganda dari susu kambing, para peneliti UGR memperingatkan bahwa studi pada manusia masih diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan yang diperoleh dari tikus dan untuk mempromosikan konsumsi susu kambing baik di populasi umum dan populasi yang terkena anemia kekurangan zat besi dan patologi terkait pelunakan tulang. Sebagian hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal prestisius, International Dairy Journal dan Journal Dairy Science.



  Komentar

Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar