Kurangnya minat untuk mengkonsumsi Susu kambing salah satunya lebih
disebabkan karena anggapan susu kambing tidak boleh di konsumsi
penderita tekanan darah tinggi. MITOS itu Tidak Benar.
Kandungan Utama susu kambing yang terdiri dari KALIUM justru berfungsi
menstabilkan tingginya tekanan darah, mengatur fungsi kerja jantung dan
menekan resiko terkena Arteriosklerosis.
Pernyataan itu di kuatkan Penelitian terhadap lebih dari 40.000 Pria
Amerika yang mengkonsumsi susu kambing selama 4 tahun. Kesimpulan riset
menyatakan kelompok yang mengkonsumsi lebih banyak KALIUM, ternyata
memiliki resiko terserang Stroke Rendah.
Dengan segudang manfaat tersebut, susu kambing baik di konsumsi oleh
semua umur. Kutip Dr. Zen Djaja MD, Dokter sekaligus pimpinan Balai
Pengobatan Umum Yayasan Tri Dharma, Malang
Penelitian yang dilakukan di Departemen Fisiologi Universitas Granada
(UGR) telah mengungkapkan bahwa Susu Kambing mempunyai lebih banyak
manfaat bagi Kesehatan di bandingkan Susu Sapi.
Dua sifat yang dimiliki Susu Kambing adalah :
1.Membantu mencegah Anemia & Kekurangan Zat Besi
2.Membantu mencegah penghilangan mineral pada tulang atau pelunakan tulang (Demineralisasi).
Proyek yang dipimpin oleh Dr. Javier Diaz Castro dan di arahkan oleh
Profesor Margarita Sanchez Campos, Mª Inmaculata Lopez Aliaga dan Mª
Jose Munoz Alferez, difokuskan untuk membandingkan sifat nutrisi antara
Susu Kambing dan Susu Sapi, keduanya mengandung kalsium normal dan yang
diperkaya, juga terhadap ketersediaan zat besi, kalsium, dan magnesium.
Untuk melakukan studi ini, teknik keseimbangan metabolik telah digunakan
untuk keduanya pada tikus yang secara eksperimen di induksi anemia
akibat kekurangan zat besi dan 1 kelompok kontrol tikus.
Untuk mengetahui bagaimana penggunaan nutrisi mineral-mineral ini dapat
mempengaruhi distribusi dan tujuan metabolik, para peneliti dari UGR
menentukan konsentrasi mineral-mineral ini dalam berbagai organ berbeda
yang terlibat dalam pengaturan homeostatik mereka dan parameter
hematologi dalam kitan dengan metabolisme mineral.
Hasil yang diperoleh di dalam studi ini membuka tabir bahwa anemia
kekurangan zat besi dan pelunakan tulang dapat dipulihkan lebih baik
menggunakan susu kambing. Sehubungan dengan ketersediaan hayati lebih
tinggi zat besi, kalsium, fosfor dan magnesium, pemulihan parameter
hematologi dan perbaikan kadar hormon para tiroid (PTH), sebuah hormon
yang mengatur keseimbangan kalsium dalam organisme ditemukan di dalam
tikus yang mengkonsumsi makanan ini.
Javier Diaz Castro menjelaskan bahwa memasukkan susu kambing dengan
kandungan kalsium normal atau dua kali lipat ke dalam diet, "lebih
disukai dalam penggunaan digestif dan metabolik zat besi, kalsium,
fosfor dan timbunannya pada organ sasaran (bagian dari organisme dimana
mineral-mineral ini lebih disukai dikirimi) terlibat dalam pengaturan
homeostatik mereka".
Menurut para peneliti, semua kesimpulan bahwa konsumsi rutin susu
kambing, makanan alami dengan karakteristik nutrisi kaya manfaat,
mempunyai efek positif pada metabolisme mineral, pemulihan dari anemia
kekurangan zat besi dan mineralisasi tulang pada tikus. Tambahan, tidak
seperti pengamatan pada susu sapi, kalium tambahan tidak mempengaruhi
ketersediaan hayati mineral-mineral yang dipelajari.
Walaupun tidak di ragukan lagi bahwa temuan ini dapat menjadi dasar
studi mendalam di kemudian hari mengenai manfaat kesehatan ganda dari
susu kambing, para peneliti UGR memperingatkan bahwa studi pada manusia
masih diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan yang diperoleh dari tikus
dan untuk mempromosikan konsumsi susu kambing baik di populasi umum dan
populasi yang terkena anemia kekurangan zat besi dan patologi terkait
pelunakan tulang. Sebagian hasil penelitian ini telah dipublikasikan
dalam jurnal prestisius, International Dairy Journal dan Journal Dairy
Science.
Tambahkan Komentar