Pilihan lain pengobatan hepatitis, konsumsi kefir.
Kulit tubuh Saimo Pranoto tampak kuning. Pria 43 tahun itu sering merasakan nyeri perut. Ayah tiga anak itu juga sulit memejamkan mata saat malam hari.“Tubuh saya kurus sekali. Bola mata menguning, air kemih juga kuning. Sampai-sampai dokter bilang, saya bisa sembuh tinggal mukjizat saja,” kata Saimo. Pada Maret 2017 ia positif mengidap hepatitis atau penyakit kuning.
Tubuh pasien hepatitis seperti Saimo Pranoto berwarna kuning karena terganggunya metabolisme bilirubin pada hati. Menurut dokter di Rumah Sakit Amanda Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dr. Raisa Janet, pemicu hepatitis adalah virus mumps, rubella, herpes, dan cytomegalovirus. “Penularan virus hepatitis dapat terjadi melalui kontak cairan tubuh. Di dalam tubuh inang baru, virus akan bereplikasi kemudian menyerang hingga merusak sel-sel hati,” kata Raisa. Serangan virus hepatitis akan mengganggu sistem metabolisme sel-sel hati.
Istirahat total
Selain itu konsumsi alkohol dan obat-obatan dalam jangka panjang juga memicu gengguan hati itu. Konsumsi paracetamol dengan dosis yang berlebihan, penggunaan obat antituberkulosis dapat berujung pada hepatitis. Dokter alumnus Universitas Tanjungpura, Pontianak itu mengatakan, gejala hepatitis antara lain warna kulit dan bagian putih mata menguning, demam, kehilangan nafsu makan, dan kurangnya konsentrasi.
Hepatitis yang terjadi kurang dari 6 bulan disebut hepatitis akut, jika lebih dari 6 bulan; hepatitis kronis. Raisa menyarankan, pasien yang terjangkit hepatitis harus istirahat total. Selain itu pasien harus menjaga kebersihan tubuh, lingkungan, serta makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh. Menjaga daya tahan tubuh adalah hal yang utama untuk terhindar dari serangan berbagai penyakit. Perbanyak asupan vitamin dan olahraga menjadi kunci untuk tetap bugar.
Saimo Pranoto memutuskan untuk mengonsumsi kefir atas saran rekannya. Pada Maret 2018, Saimo minum segelas larutan susu fermentasi itu atau 200 ml. Frekuensi konsumsi tiga kali sehari sebelum makan. Ia memperoleh kefir dari produsen di Lampung, Adhie Lam. Pedagang buah-buahan di Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, itu mengombinasikan kefir dengan 2 potong tapai singkong dan 2 butir kuning telur ayam kampung.
Ia mengaduk rata campuran itu dan melahapnya sekaligus. Kadang-kadang ia juga menambahkan madu untuk memberi sedikit rasa manis. Berselang satu pekan, Saimo sangat merasakan peningkatan kualitas kesehatannya. Ia mampu tidur pulas. Nyeri perut yang seakan diiris juga hilang. Keruan saja Saimo senang bukan main. Itulah sebabnya, Saimo melanjutkan konsumsi kefir hingga delapan bulan. Dosis dan frekuensi konsumsi tetap.
Keadaan Saimo terus membaik. Ia merasa kembali bugar. Keluhan-keluhan sebelumnya tak bermakna lagi. Untuk memastikan, Saimo kembali menuju rumah sakit untuk pemeriksaan laboratorium. Hasil pemeriksaan menunjukkan fungsi, hati Saimo telah kembali normal. Dokter yang bersangkutan pun menyatakan tidak ditemukan lagi tanda-tanda infeksi dari virus hepatitis.
Khasiat kefir
Menurut Adhie Lam, kefir bermanfaat untuk mengatasi gangguan pencernaan. Selain itu kefir juga berkhasiat sebagai antivirus. Adapun kuning telur bermanfaat untuk sumber energi dan sumber omega 3. Saimo menambahkan tapai singkong yang berguna untuk mencegah anemia. Paduan ketiganya itu memabntu mengatasi gangguan hati yang diderita Saimo.
Penelitian Basant M. Morsy dan rekannya dari Beni-Suef University, Mesir menunjukkan hal yang serupa. Kefir memberikan manfaat terapi pada pasien yang terkena virus hepatitis C. Menurut penelitian yang melibatkan beberapa fakultas itu menunjukkan kefir mampu memperbaiki fungsi hati dan peningkatan profil lipid. Eksopolisakarida yang diduga berasal dari bakteri probiotik ditemukan dalam susu kefir.
Senyawa polisakarida itu dapat merangsang sistem kekebalan tubuh manusia sehingga lebih tahan dari serangan virus. Praktikus kefir di Kota Cimahi, Jawa Barat, Teddy Cahya mengatakan, khasiat kefir adalah sebagai pangan fungsional simbiosis. Kandungan nutrisi dalam susu kefir mudah diserap oleh tubuh. Kandungan protein di dalamnya juga membantu meningkatkan stamina dan pemulian kondisi tubuh. (Hanna Tri Puspa Borneo Hutagaol)
Tambahkan Komentar