Mulai dengan pencernaan
TULISAN BPK. ADI KUMBARA, 29 JANUARI 2015
DARI FILE KOMUNITAS KEFIR INDONESIA
Al Qur'an dan Hadits telah mendahului pemikiran dan hasil kesimpulan para ahli kesehatan dunia. Bahkan beberapa di antaranya masih berdebat, sementara arahan dari Allah swt dan Nabi saw telah jelas ditetapkan.
Simak saja :
1. ..... makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak suka terhadap orang yang berlebih-lebihan (Qur'an : 7:31). Sekarang, makan berlebihan diketahui menyebabkan obesitas, hiperkolesterol, diabetes dan rangkaian penyakit lainnya. Sampai-sampai perkataan "makanlah ketika lapar, dan berhenti sebelum kenyang" yang merupakan nasihat dari seorang dokter Persia, diplesetkan sebagai Hadits.
2. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: ”Sumber segala penyakit adalah al-baradah.” Al-baradah: at-Tukhmah (Jeleknya pencernaan makanan) (diriwayatkan oleh Imam al-Hafizh as-Suyuthi rahimahullah dalam al-Jaami’ ash-Shaghiir).Sementara di kedokteran modern dikenal pameo : "Death begins at colon". Sekarang makin terbukti banyak sekali persoalan kesehatan muncul dari pencernaan dan tentunya juga dari gizi yang tidak sempurna. Sdangkan HGaditsnya adalah : "Sumber segala penyakit adalah perut, dan puasa adalah obatnya".
3. Allah swt menyebutkan bahwa susu dari binatang ternak baik untuk manusia. Juga dalam kisah Isra Miraj, bahwa Nabi saw lebih memilih susu dari yang lainnya. Tapi masyarakat modern sekarang malah memunculkan kontroversial tentang baik atau buruknya susu bagi manusia. Padahal Rusia saja sudah menjawab pertanyaan itu dengan memanfaatkan Kefir bagi kesehatan masyarakatnya. Komunitas Kefir Indonesiapun telah berupaya untuk menyadarkan masyarakat tentang manfaat susu bagi manusia dan bagaimana seharusnya susu itu ditangani. Masih banyak pengikut Prof. Hiromi Shinya yang latah menyebutkan bahwa susu itu buruk bagi manusia, padahal susu yang dimaksud adalah susu yang sudah dirusak oleh proses pasteurisasi, UHT atau diakingkan. Bukti yang disodorkan Hiromi adalah mengenai betapa buruknya pencernaan manusia yang mengonsumsi susu. Juga karena pengelolaan susu untuk orang dewasa, yang seharusnya diolah dahulu dengan cara fermentasi dengan Kefir (atau setidaknya oleh bakteri asam laktat), terbukti memiliki manfaat yang luar biasa.
Kesadaran bahwa Allah swt yang menciptakan susu serta Kefir Grains sebagai suatu pasangan, bahkan mulai dipahaminya (selain oleh orang Kaukasus), adalah oleh orang Rusia yang memiliki stereotype sebagai orang "atheis" (padahal banyak tidak benarnya). Makan/minum berlebihan, pencernaan yang buruk, ditambah dengan pola hidup yang tidak sehat lainnya, sangat potensial menimbulkan diabetes. Kalau sudah sampai tahap ini, maka komplikasi berbagai penyakit akan muncul bertubi-tubi. Karena itulah Diabetes sering disebut sebagai "Mother of diseases" (Biang segala penyakit).
Subhanallah, Kefir bekerja pada tahap awal adalah membersihkan pencernaan dan menyehatkannya. Dimulai dengan proses detoksifikasi, membersihkan segala racun yang ada dalam alur pencernaan, kemudian menumpas bakteri jahat yang ada dan menambah kekuatan bakteri baik yang ada di saluran pencernaan.
Secara alami, dalam usus manusia, (seharusnya) terdapat lebih dari 50 trilyun mikroflora dari beribu-ribu jenis, sehingga proses pengolahan makanan sampai proses pembuangannya dapat berjalan secara sempurna. Proses pengobatan modern berupa pemberian abtibiotika yang berlebihan, kadang memusnahkan juga semua bakteri baik yang kita perlukan dalam tubuh kita, dan itulah awal dari bencana kerusakan tubuh secara berkelanjutan. Karena itu, penting untuk menjaga keberadaan flora usus secara berkesinambungan. Konsumsi Kefir, sebagai probiotik terbaik di muka bumi ini, sangat diperlukan oleh pasien pasca operasi atau yang sudah mengonsumsi antibiotika. Tidak salah bila pendiri komunitas ini selalu menekankan pentingnya perbaikan pencernaan sebagai langkah pertama dalam memanfaatkan Kefir secara optimal, sekaligus sebagai suatu upaya berkesinambungan yang malah bisa disebut sebagai bagian dari "ritual" Kefir.
Kefir adalah makanan. Makanan dibutuhkan setiap hari, tanpa jeda. Segelas Kefir sehari, maka nyaris semua masalah penyakit dalam tertanggulangi. Tentu saja, juga dengan menerapkan upaya menjaga kesehatan secara holistik : Kefir, makanan yang cukup, olahraga, olah rasa, olah jiwa, Olahcipta (Olah Karya) dan Olah Lingkungan.
Salam sehat bersama Kefir......
Tambahkan Komentar