Hal lain yang juga sering menjadi bahan
diskusi orangtua adalah susu apa sih yang paling baik untuk anak-anak? Atau
mana yang lebih baik, susu cair atau susu bubuk?. Jawabannya tergantung dari
kesukaan anak dan nilai tambah apa yang ingin orangtua peroleh.
Susu bubuk memiliki daya simpan yang jauh lebih lama dari
susu cair, bahkan bisa mencapai 1 tahun, dan tidak perlu disimpan dalam lemari
es.
Karena sudah melalui tahapan proses yang cukup panjang,
antara lain evaporasi, homogenisasi dan pengeringan (spray drying atau freeze
drying), kandungan nilai gizi yang terdapat dalam susu bubuk lebih rendah dari
susu cair segar. Sebagai usaha untuk ‘mengembalikan’ kadar nilai gizinya agar
menyamai gizi susu cair segar, seringkali susu bubuk ditambahi dengan
bahan-bahan lain, misalnya vitamin.
Susu cair yang banyak dijumpai di pasaran, umumnya adalah
susu pasteurisasi dan susu UHT. Kedua jenis susu cair ini telah melalui proses
pengawetan untuk memperpanjang umur simpannya. Tapi perlakuan untuk pengawetan
tersebut hanya melibatkan panas dan tidak ada zat pengawet, sehingga susu yang
telah melalui proses tersebut masih tergolong ‘fresh’. Artinya, nilai gizi susu
pasteurisasi maupun susu UHT relatif masih asli. Kalaupun ada penurunan,
perbedaannya dengan nilai gizi dari susu cair mentah tidak signifikan.
Yang harus diingat, susu cair tidak untuk konsumsi anak atau
bayi berusia di bawah 1 tahun. Alasannya menurut Nunung, karena kasein yang
merupakan protein utama pada susu sapi masih sulit dicerna oleh system
pencernaan bayi atau anak dibawah 1 tahun. Selain itu, tambah Nunung, kasein
membuat pencernaan anak bekerja ekstra keras dan kemudian mempengaruhi kerja
ginjal pula. Setelah berusia 1 tahun, baru lah anak dapat mengkonsumsi susu
cair. Pada usia tersebut anak juga sudah dapat makan makanan keluarga (table
food), sehingga sumber asupan gizinya lebih bervariasi.
Sediaan susu cair di pasaran yang beragam rasa, mungkin
membuat beberapa orangtua juga sedikit bingung dalam menentukan pilihan.
Pilihan rasa yang paling aman adalah yang plain alias yang rasa asli susu tanpa
ditambahi gula atau perasa lainnya. Susu cair yang berjenis rendah lemak (skim
milk) juga tidak dianjurkan untuk konsumsi harian anak-anak berusia 1-2 tahun.
Alasannya, susu rendah lemak cenderung mengandung protein, potassium dan sodium
yang lebih tinggi, sementara kalorinya kurang mencukupi bagi pertumbuhan anak
diusia itu. Bagaimanapun juga, mereka masih membutuhkan lemak bagi perkembangan
otak dan pertumbuhan fisik. Setelah usia anak mencapai 2 tahun, jika berat
badannya cenderung berlebih, orangtua dapat mulai memberikan skim milk kepada
anak. disadur dari ibudananak.com
Tambahkan Komentar