Pantaslah di bulan Ramadhan, konsumsi bangsa Arab terhadap susu kambing melonjak tajam. Rupanya minuman ini bisa dijadikan penyegar saat beribadah puasa. Sedangkan di Indonesia susu sapi dan susu kedelai jauh lebih populer dibanding susu kambing. Karenanya,konsumennya pun tak banyak. Padahal kadar nutrisi dan khasiat susu kambing amatlah istimewa. Komposisi gizinya --baik dari segi protein, energi, maupun lemak-- mendekati komposisiASI (Air Susu Ibu). Susu kambing mengandung 3 s/d 4 persen protein, lemak 4 s/d 7 persen, karbohidrat 4,5 persen, Ca 134 gram, dan p 111 gram/100 ml susu. Molekul lemak susu kambing pun jauh lebih kecil dan homogen, sehingga lebih mudah dicerna tanpa menimbulkan diare. Jadi, susu ini bebas Lactose Intolarence(kepekaan terhadap laktosa penyebab diare bagi yang tidak biasa minum susu). Karenanya, susu kambing cukup potensial bagi perbaikan nutrisi. Selain itu, susu kambing sebagai pangan tambahan (food supplement) alami berkhasiat memelihara kebugaran, mengurangi gangguan asma, bronkitis, TBC, dan gangguan rematik. Sementara untuk wanita bisa meningkatkan kehalusan dan kelembapan kulit. Perlu diketahui, di bulan puasa, asupan cairan cendrung kurang, sehingga kulit lebih kering dibanding hari biasanya. Disini,susu kambing punya peran besar, lantaran berfungsi mengatur kadar lemak di bawah kulit. Memang, mekanisme kerja susu kambing dalam mengatasi gangguan penyakit di tubuh manusia saat ini belumlah diketahui secara pasti, karena terbatasnya penelitian yang dilakukan di negara-negara Asia. Namun kuat dugaan, susu kambing meningkatkan ketahanan tubuh dengan memperbaiki gizi secara menyeluruh. Kondisi inilah yang kemudian menghasilkan perbaikan keseimbangan hormonal dalam tubuh, terutama pada usia lanjut yang mengalami penurunan produksi hormon. Beberapa ahli gizi menduga susu kambing mengndung zat bioaktif yang memicu perbaikan produktivias hormon Itulah sebabnya demi menjaga produktivitas saat puasa, warga TimurTengah, baik anak-anak, orang dewasa, maupun lansia mengkonsumsi minuman ini secara teratur, terutama saat sahur. Mereka percaya segelas susu kambing sehari dapat dapt menjaga kesegaran badan hingga saat buka puasa. Sayang, kurangnya promosi dan sosialisasi membuat susu jenis ini kurang dikenal masyarakat Indonesia, sekaligus sulit didapat di pasaran. Maka, wajarlah jika harganya pun sangan tinggi, sekira lima kali lipat harga susu sapi murni.(PIKIRAN RAKYAT – SYIAR RAMADHAN. Ir. Sarita – Ibu Rumah Tangga, Alumni Fateta - Jurusan Teknologi Pangan IPB dan Gizi - IPB BOGOR)
Tambahkan Komentar